Surat Untuk Karin - Setengah jam
berlalu aku masih menunggunya di sebuah halte biasa tempat aku pertama
kali bertemu dengannya.
Karin namanya,gadis manis dengan tai lalat dipipi membuatku terkagum saat
menatap senyumannya. Akhir – akhir ini aku merasakan kegelisahan yang
luar biasa setelah sekian lama aku pergi meninggalkannya karena ada
urusan yang penting harus aku kerjakan. Memang salah.. aku pergi tanpa
memberi kabar dengan gadis manisku ini.
Entah mengapa kegelisahan
itu terus memuncak setelah baru satu minggu aku berpisah dengannya. Aku
sengaja mengambil keputusan untuk kembali dan segera bertemu dengan karin.
Huuf.. waktu sudah menunjukkan pukul 12.00 WIB berarti
sudah satu jam aku menunggu disini. Aku coba menelfon, tapi sayang HPnya
tidak aktif hanya mesin telefon yang menjawab kegelisahan aku ini.
Aku
sayang padanya,mungkin terlalu sayang kepada karin karena alasan itu
aku tidak mau memberitahukan kepergianku kepadanya. Aku benci dengan
diriku sendiri jika senyum tawanya hilang karena hal kepergianku.
15menit
berlalu aku melihat seorang wanita berjalan menghampiriku dan dia
berkata ‘kamu Danny ya…?' 'Ia….' Jawabku, 'aku temennya karin…. Aku pengen
ngasihin ini ke kamu...' aku melihat sepucuk surat berwarna merah
ditangannya. Aku kembali bertanya 'Karinnya mana…?' wanita tersebut
menjawab 'kamu baca aja…aku pergi dulu ya….' Lanjutnya. Wanita
tersebut pergi meninggalkanku.
Dalam hatiku bertanya ada apa
dengan surat ini?dimana Karin?dimana cintaku?mulai membuka isi
surat tersbut mencoba untuk mengetahui apa isi surat tersebut.
Aku mulai membuka lipatan kertas tersebut dan mulai membaca kata demi kata
'sayang….. aku tidak bisa menemanimu saat ini…
Aku hanya butuh istirahat sejenak…..
Aku tahu tetang kepergianmu selama ini…
Jujur aku nggak kecewa kok…
Aku lebih kecewa lagi jika kamu masih terus disampingku….
Aku tidak akan bisa membahagiakanmu sayang….
Ketahuilah,, aku sayang kepadamu seluruh jiwaku saat ini,sampai darah ini berhenti aku ingin tetap bersamamu…
Tapi maaf … semua ini tidak bisa aku wujudkan karena aku telah menjadi mimpi malam sebagai bidadari yang berada di surga….
Salam cintaku dari mimpi yang telah pergi'
Karin-
Aku
menangis…. Hatiku tertekan…. Ada apa dengan Karin?kenapa Karin?dimana dia…..? aku ingin teriak.. benar ingin teriak…. karin sayang Kamu…
dimana kamu karin….?
Maafkan aku sayang… jangan kau pergi meninggalkan aku seperti ini….. aku benci ini….. aku benci semuanya…..
Aku terdiam saat melihat sesosok bayangan yang tersenyum kepadaku… aku mengerti… aku pergi…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar