Selasa, 24 Januari 2012

tak perlu seperti mereka, aku tetap mencintaimu

Tak pernah terlintas dalam benakku walau hanya sedetik, terjebak dalam kisah cinta se-unik ini. Aku telah menyentuh kata Jarang Sekali dalam hal bertemu denganmu, Aku Bahkan hampir tak pernah bicara denganmu, Aku pun bahkan tak pernah berkomunikasi denganmu lewat indahnya dunia maya, Aku tak pernah mengaplikasikan jatuh cinta seperti mereka-mereka melakukannya. Tidak Pernah. Tapi, Aku Cinta. Jangan Tanyakan Padaku Mengapa. Karena Inilah Cinta.

           
Bagiku, Mengenal kebenaranmu adalah satu alasan paling pasti mengapa aku memilih untuk menjatuhkan hatiku padamu. Aku tak perlu berlelah-lelah mengukir kenangan-kenangan indah denganmu terlebih dahulu. Aku tak perlu harus bicara empat mata denganmu. Aku tak perlu wall to wall denganmu di facebook. Aku tak perlu ber-mention ria denganmu di twitter. Aku tak perlu sibuk mencuri-curi waktu untuk dapat bertemu denganmu. Aku tak perlu semua itu. Aku mencintaimu tulus meski tak terjadi semua hal itu dalam perjalanan kisah cintaku. 

           Semua orang menganggap kisah cinta ini aneh. Aneh sekali. Tak sedikit yang menganggap aku yang aneh. Tapi pada kenyataannya, inilah kisah cintaku. Tanpa perlu alasan, Aku bangun kisah cinta ini hanya dengan pondasi dasar; mengetahui kebenaranmu.
           Aku sering merasa lelah menjalani kisah cinta semacam ini, Kisah cinta serba rancu yang aku pun tak tahu akan kemana lagi setelah hari ini ia akan menuju. Namun, setiap kali aku merasa semakin lelah, seolah cinta menggenggam tanganku semakin dan semakin erat. Sekuat apapun lelah mendera, Pada akhirnya, toh Ia takkan mampu menjauhkanku dari kisah cinta semacam ini. Karena aku tahu, Mau sekuat apapun lelah menarikku dari kisah cinta semacam ini, Kekuatannya takkan pernah mampu mengalahkan kekuatan cintaku padamu.
          Inilah cintaku. Tak mengharapkan setitik pun balasan. Aku membungkus cinta ini dalam hatiku rapat-rapat. Apa harus aku relakan bungkus itu kubuang jauh-jauh. Atau mungkin harus kutunggu sampai kau datang untuk membuka bungkusan itu dan menggantinya dengan cintamu. Aku serahkan semuanya pada Tuhanku. Biar Ia yang tentukan apa-apa yang akan terjadi padaku.
          Wahai Cinta yang menjadikan aku perindu paling ulung, Dalam kebutaanmu akan perasaanku sekalipun, Aku tak pernah lupa untuk selalu menyelipkan namamu dalam setiap derap langkah kakiku. Aku tak pernah lupa untuk selalu menyelipkan doa untukmu dalam setiap sujud malamku. Aku tak pernah lupa untuk selalu tersenyum saat bahkan hatiku berlinangan air mata. Aku pun tak pernah lupa untuk turut berbahagia dalam setiap kebahagiaan yang menghampirimu, Meski nyatanya itu merupakan kesedihan bagiku.
          Wahai cinta yang begitu jauh dari pelupuk mataku, Terimakasih. Darimu, Aku belajar menjaga hatiku yang sedang parah-parahnya dimabuk cinta. Darimu, Aku belajar bagaimana bersikap tulus. Darimu, Aku menemukan sisi paling 'wanita' dari diriku. Darimu, Aku belajar berjalan dengan kakiku sendiri, Aku belajar makan dengan tanganku sendiri, Aku belajar melihat dengan mataku sendiri, Aku belajar menjadi diriku sendiri. Darimu, Aku menemukan kisahku. Kisah yang wanita lain sekalipun belum tentu mampu menjalaninya sekuat dan setulus Aku.
           Aku mencintaimu. Aku mencintai Kebenaranmu. Aku mencintai segala kebaikan yang mengalir di darahmu. Aku tak perlu diberikan kisah cinta seperti yang mereka-mereka dapatkan. Aku tetap mencintaimu, Dalam keadaan bagaimana pun, Tulus :)

Setiap Insan memiliki takdir cinta yang berbeda-beda. 
Setiap insan tentu punya cara yang berbeda pula dalam menyikapi cinta yang datang menghampiri mereka. Perbedaan itu adalah Takdir Tuhan. Percayalah bahwa Takdir Tuhan, yang terburuk sekalipun, adalah yang terbaik bagi kita, Umatnya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar